Film Terbaik Sepanjang Masa Di Dunia

Saving Private Ryan (1998)

Steven Spielberg adalah sutradara terlaris sepanjang masa. Namun, pada 1990-an, sutradara blockbuster di balik serial Jaws, E.T., Jurassic Park, dan Indiana Jones ini mulai mengarahkan kariernya ke arah berbeda. Mengikuti film perang terdahulunya yang berhasil memenangkan piala Oscar sebagai Film Terbaik untuk Schindler's List (1993), Spielberg kembali mengarahkan perhatiannya pada film era Perang Dunia II.

Saving Private Ryan (1998) memiliki premis yang menarik, di mana sekelompok tentara mempertaruhkan nyawa mereka di belakang garis musuh untuk menyelamatkan seorang tentara, yang saudara laki-lakinya terbunuh dalam pertempuran tersebut. Di tangan Steven Spielberg, Saving Private Ryan menjejali penonton untuk melihat Perang Dunia II dari sudut pandang baru. Spielberg menggunakan teknik dokumenter untuk menyaksikan konflik perang ini, dengan menyoroti keberanian para prajurit.

Kritikus film menganugerahkan Saving Private Ryan dengan skor 93 persen di Rotten Tomatoes. Film ini mendapatkan penghasilan domestik (Amerika) senilai 217 juta dolar AS atau setara Rp3,4 triliun dan 482 juta dolar AS atau setara Rp7,6 triliun di seluruh dunia, sampai-sampai menjadikannya film terlaris pada 1998. Saving Private Ryan juga menganugerahkan Steven Spielberg sebagai Sutradara Terbaik keduanya dalam penghargaan Oscar, meskipun film tersebut kalah dengan Shakespeare in Love (1998) sebagai Film Terbaik.

The Big Red One (1980)

The Big Red One (1980) mendapat skor 90 persen di Rotten Tomatoes, sehingga menjadikannya sebagai salah satu film perang terhebat. The Big Red One berlatarkan Perang Dunia II, meski dirilis pada 1980, saat sebagian besar sineas masih fokus pada Perang Vietnam.

Dalam The Big Red One, veteran Marinir dan Perang Dunia II, Lee Marvin (yang dianugerahi Purple Heart) berperan sebagai sersan tangguh yang memimpin unitnya di Divisi Infanteri Pertama dari Afrika hingga Eropa. The Big Red One menggambarkan perang dengan cukup sederhana dan jujur, tentang orang-orang biasa yang berani dan dihadapkan pada situasi sulit dan berhasil memecahkan situasi sulit tersebut berkat persaudaraan mereka.

The Big Red One menginspirasi film-film seperti Saving Private Ryan (1998) dan Dunkirk (2017), serta serial TV seperti Band of Brothers (2001) dan The Pacific (2010). Penggambaran film ini menjadi lebih hidup berkat Samuel Fuller dan pengalaman pribadinya yang pernah bertempur di Afrika Utara selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Ada Dunkirk, Ini 5 Film Fionn Whitehead yang Wajib Kamu Tonton!

THE BATTLE OF JANGSARI (2019)

THE BATTLE OF JANGSARI merupakan rekomendasi film perang terbaik dari Korea Selatan yang menarik untuk diikuti. Film yang disutradarai oleh Kwak Kyung Taek dan Kim Tae Hoon ini berkisah tentang sekelompok mahasiswa yang terperangkap dalam kekejaman perang Korea.

Menariknya, cerita ini diambil dari kisah nyata 772 tentara mahasiswa yang ikut serta dalam Pertempuran Incheon.

Salah satu premis menarik dalam film adalah judi. Iya, meski bagi sebagian orang ini terlarang, namun melihat strategi judi serta uang yang dikumpulkan para dewa judi selalu menarik.

Tak hanya film dewa judi Stephen Chow, masih banyak film tentang judi yang menarik untuk ditonton. BukaReview sudah memilihkannya untukmu. Ini film judi terbaik yang wajib kamu tonton.

Film judi ini wajib banget kamu tonton, meski kami sih ragu kamu belum pernah menontonnya. 21 berkisah tentang sekelompok mahasiswa MIT jurusan matematika yang cukup genius.

Dipimpin oleh dosennya —yang diperankan dengan brilian oleh Kevin Spacey— lima mahasiswa memanfaatkan kemampuan akademis mereka untuk mengakali judi blackjack dengan cara counting cards.

Kamu bakal tenggelam dalam keseruan strategi mereka untuk mengalahkan raksasa kasino, tentang bagaimana mereka menciptakan bahasa khusus untuk menggambarkan keadaan di dalam kasino dan tentu saja judi blackjack itu.

Baca juga: Rekomendasi Film Netflix Originals 2021

Film judi yang paling wajib kamu tonton ya tentu saja Casino. Film klasik besutan Martin Scorsese ini dibintangi Robert De Niro dan Joe Pesci. Premisnya berpusat pada Ace (De Niro), seorang gangster yang menjalankan sebuah kasino.

Namun, dalam perjalanannya dia punya love and hate relationship dengan sahabat baiknya yang diperankan Joe Pesci. Ditambah kehadiran femme fatale yang diperankan dengan ikonis oleh Sharon Stone, film ini wajib banget kamu tonton.

Scorsese mengulang formula kesuksesannya di Goodfellas dalam film ini dengan menggambarkan bagaimana mafia-mafia Amerika bekerja dalam bisnis kotor yang dipulas hingga seolah-olah terlihat legit.

Baca juga: Baru Mau Nonton Harry Potter? Ini Urutan Film Harry Potter dari Awal

Mississippi Grind juga jadi film tentang judi selanjutnya yang wajib kamu tahu. Jauh sebelum menyutradarai Captain Marvel, duo Anna Boden dan Ryan Fleck perna bekerja sama untuk membesut film tentang dua penjudi poker ini.

Di sini kamu bisa melihat akting terbaik Ryan Reynolds sebelum Deadpool. Dia beradu peran dengan Ben Mendelsohn sebagai duo penjudi yang menjajal peruntungannya di turnamen di New Orleans dengan hadiah besar.

Namun, jangan kira karena yang main Ryan Reynolds film ini bakal lucu terus. Premisnya dibangun dari elemen seperti depresi, ketergantungan obat, dan masalah-masalah gelap lainnya. Tenang, film ini masih cukup menghibur, kok.

Baca juga: Rekomendasi Film tentang Dewa Terbaik Sepanjang Masa

Oke, para pencinta film pasti langsung protes film ini masuk. Ocean’s memang lebih cocok masuk kategori heist movie, namun kebanyakan adegan menariknya terjadi dengan setting kasino di Las Vegas.

Film ini sebenarnya merupakan remake dari film berjudul sama yang rilis pada 1960 dan dibintangi Rat Pack. Di versi modernya, film ini bertabur bintang, seperti George Clooney, Brad Pitt, dan Matt Damon.

Dengan premis cerita yang dibangun di kasino, Ocean’s Eleven juga layak jadi film judi terbaik yang wajib kamu tonton.

The Pianist (2002)

The Pianist adalah film berlatar belakang Perang Dunia II yakni invasi Jerman ke Polandia yang rilis tahun 2002. Film ini disutradarai oleh Roman Polanski dan dibintangi Andrian Brody, Thomas Kretschmann, Frank Finalay, dan Emilia Fox.

Diadaptasi dari novel karya Wladyslaw Szpilman, The Pianist sukses jadi film drama-biografi yang menarik perhatian penikmat film untuk menyaksiakan sisi lain dari invasi Jerman ke Polandia saat Perang Dunia II yang lalu.

Nah, itulah daftar 25 film perang terbaik yang bisa menjadi rekomendasi tontonan teman-teman Grameds di rumah. Apakah ada film yang ingin Grameds tonton? atau bahkan ada film favorit Grameds di atas?

Setiap film perang di atas memiliki cerita, gaya, dan nilai-nilainya sendiri, bahkan ada yang diadaptasi dari kisah nyata. Hal itu mungkin dapat menambah keseruan dalam menontn film perang.

Baca juga artikel terkait “Rekomendasi Film Perang” :

Nah jadi sekarang sudah tidak ada alasan lagi kehabisan stock film perang karena ternyata banyak list film perang yang bagus dan rekomended untuk ditonton. Jika Grameds tertarik dengan dunia film pasti tidak asing dengan hiruk pikuk dunia produksi film.

Berbicara soal film pasti tidak akan lepas dari bagaimana cara membuatnya sehingga bisa menghasilkan karya-karya film yang luar biasa bahkan menjadi legenda sepanjang masa.Barangkali ada film yang membuat Grameds menjadi terinsipirasi dan ingin membuat film yang sama berkualitasnya, Grameds bisa menciptakan karya dan tidak hanya menjadi penikmatnya saja.

Nah, jika Grameds tertarik untuk belajar membuat film bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di untukmencari referensi buku tentang membuat film. Bagi sebagain orang mungkin menganggap membuat film itu sulit dan rumit, tatapi hal tersebut bisa dipelajari dengan mudah. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia tentang cara membuat film yang rekomended untuk dibaca. Selamat belajar. #SahabatTanpabatas

The Bridge on the River Kwai (1957)

Sir David Lean adalah sutradara Inggris yang mampu menciptakan film-film epik. Ia mampu mengatur pemeran dalam jumlah besar (10.000 orang). The Bridge on the River Kwai (1957) menjadi film terbesar sepanjang masa dan juga menjadi salah satu film terbaiknya.

The Bridge on the River Kwai berkisah tentang tawanan perang Inggris yang dipaksa tentara Jepang untuk membangun jalur kereta api melintasi sungai Kwai. Namun, pasukan Sekutu berencana menghancurkannya. Film ini dibintangi William Holden dan Alec Guinness.

Alec Guinness berhasil memenangkan Academy Awards untuk Aktor Terbaik dalam film ini. Sedangkan Sir David Lean memenangkan Sutradara Terbaik dan Film Terbaik untuk The Bridge on the River Kwai. Reputasi film ini tidak pernah berkurang seiring berjalannya waktu, karena saat ini skor Rotten Tomatoes-nya mencapai 95 persen.

THE KILL TEAM (2019)

Jika kalian sedang mencari rekomendasi film perang terbaik yang seru, THE KILL TEAM. FIlm yang mengandung ketegangan ini berkisah tentang perjalanan seorang prajurit muda bernama Andrew Briggman (Nat Wolff). Dia mengalami krisis moral selama konflik di Afganistan. The Kill Team sendiri merupakan adaptasi dari sebuah film dokumenter yang berjudul sama.

Petualangan Sherina (2000)

Foto: Petualangan Sherina (Imdb.com)

Film anak-anak yang tayang pada tahun 2000 sudah sangat familiar bagi generasi milenial yang kala itu menduduki bangku sekolah dasar.

Petualangan Sherina adalah film musikal yang menceritakan dirinya yang pindah ke Bandung Utara bersama ayahnya yang baru saja diterima di pekerjaan impiannya.

Film anak Indonesia ini menawarkan petualangan yang seru dan menarik.

Ceritanya menekankan pentingnya pertemanan, seperti yang terlihat dalam hubungan Sherina dan Sadam

Baca Juga: 6 Tontonan Film Anak di Netflix yang Seru

SAVING PRIVATE RYAN (1998)

SAVING PRIVATE RYAN merupakan rekomendasi film perang terbaik yang tak boleh dilewatkan. Film yang rilis pada 24 Juli 1998 ini berkisah tentang sebuah tim militer khusus. Tim itu bertugas menyelamatkan Ryan (Matt Damon) dari serangan Jerman yang merupakan musuh utama Amerika Serikat.

Film yang disutradarai oleh Steven Spielberg ini bisa dijamin kualitasnya karena meraih nominasi Oscar dalam kategori terbaik dengan mengusung genre drama dan perang.

The Battle of Jangsari (2019)

Film perang terbaik berikutnya berasal dari Korea Selatan yang berjudul The Battle of Jangsari garapan sutradara bernama Kwak Kyung Taek dan Kim Tae Hoon.

Tyang pada 25 desember 2019, film ini bercerita tentang sekelompok mahasiswa yang terseret dalam perang korea yang mengerikan.

Kisah dalam film ini rupanya diadaptasi dari kisah nyata 772 tentara mahasiswa yang berpartisipasi dalam perang Incheon. Film ini juga melbatkan aktris Holywood Megan Fox yang berperan sebagai reporter yang meliput perang tersebut.

Jose Leandro Andrade

Memiliki julukan "The Black Marvel", menjadi bukti atas kehebatan seorang Jose Leandro Andrade. Sebagai seorang winger, Andrade meraih predikat salah satu pesepakbola terbaik di dunia pada masa kejayaannya. Kontribusinya terhadap dominasi tim nasional sepak bola Uruguay dalam skena internasional sangat mencolok, terutama pada tahun 1920-an. Dia berhasil membantu Uruguay meraih dua Medali Emas Olimpiade secara beruntun sebelum turut serta dalam kejuaraan Piala Dunia FIFA yang pertama dalam sejarah.

Didi adalah seorang legenda sepak bola Brasil yang menduduki posisi gelandang dalam lapangan hijau. Keberhasilannya di dunia sepak bola sangat gemilang, terutama saat membantu Brasil meraih dua Piala Dunia FIFA pada tahun 1958 dan 1962. Prestasi yang tak terlupakan lainnya adalah penghargaan sebagai Pemain Terbaik dalam turnamen Piala Dunia 1958, yang menunjukkan keunggulannya dalam permainan. Selain Piala Dunia, Didi juga mempersembahkan tiga kali sebagai runner-up Copa America dan dihormati sebagai Pemain Terbaik oleh Federasi Sepak Bola Hongaria pada tahun 1952, mencerminkan kontribusi luar biasanya di kancah sepak bola internasional.

Jangan ngaku sebagai pecinta sepak bola, jika lo gak tau legenda yang satu ini. Memiliki fleksibilitas di area penyerangan, membuat Johan Cruyff selalu berhasil menciptakan gaya permainan yang memukau. Sang Flying Dutchman, seakan-akan dengan mudah melakukan pergerakan di area pertahanan lawan. Puncak karirnya sebagai seorang pemain yaitu ketika dia membela dua klub besar eropa yaitu Barcelona dan Ajax.

Selain itu, Cruyff juga merupakan sosok ikonik dalam sepak bola. Dikenal karena gaya dan kepribadiannya yang unik baik di dalam maupun di luar lapangan. Dia adalah seorang visioner yang merevolusi permainan dengan ide-ide inovatif dan pendekatannya terhadap sepak bola. Warisan Cruyff dalam sepak bola sangat besar, seperti gaya permainan total football dan tiki-taka.

Johan Neeskens, seorang legenda sepak bola yang menjadi salah satu gelandang terbaik di eranya. Peran utamanya sebagai seorang gelandang tengah menjadi elemen kunci dalam tim nasional Belanda yang berhasil mencapai status runner-up di Piala Dunia FIFA 1974 dan 1978. Momen terkenal dalam karirnya adalah saat Neeskens mencetak gol pembuka dalam final Piala Dunia 1974 melawan Jerman Barat dengan tendangan penalti hanya dua menit setelah pertandingan dimulai.

Gelandang selanjutnya adalah salah satu legenda Real Madrid yang dijuluki "El Principe". Redondo adalah seorang deep-lying playmaker yang selalu memposisikan dirinya di depan pertahanan. Ia dikenal karena umpan kreatifnya, visinya, dan kontrol bola yang menawan dengan kaki kirinya.

Salah satu momen paling ikonik dalam karir Fernando Redondo terjadi pada semifinal Liga Champions UEFA 2000 melawan Manchester United. Dengan menampilkan keterampilan dan ketenangan yang luar biasa, ia menunjukkan skill backheel yang memukau untuk melewati dua pemain bertahan dan memberikan gol untuk rekan setimnya, Raúl González. Keterampilan yang berani ini, yang sering disebut sebagai "Redondo Flick", nggak hanya menunjukkan bakatnya yang luar biasa tetapi juga mengokohkan warisannya sebagai salah satu gelandang paling elegan dan kreatif dalam sejarah sepak bola.

Bagi lo generasi 2000an tentunya mengenal pemain Barcelona yang satu ini. Penguasaan lapangan tengah yang dilakukannya, membuat segala strategi yang dijalankan oleh Barcelona dapat bekerja dengan baik. Duet mautnya dengan Iniesta juga gak bisa diremehkan. Pergerakan dan umpan-umpan manja yang dihasilkan adalah cerminan dari Tiki-taka.

Kita semua setuju bahwa karir Xavi bisa dibilang sempurna. Dia telah memenangkan banyak pertandingan dan turnamen antar negara. Mulai dari Piala Dunia bersama Spanyol pada tahun 2010, memenangkan delapan gelar La Liga, empat gelar Liga Champions UEFA, dan dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA di Eropa.

Lo tentunya pasti setuju jika ada Andrea Pirlo dalam daftar ini. Memiliki skill yang tinggi terutama dalam mengumpan dan menendang bola, menjadikan dirinya sebagai sosok yang gak boleh dibiarkan lepas.

Ciri khas permainan dari Pirlo adalah bagaimana ketenangan dia dapat mengatur tempo permainan, khususnya pada saat bola berada di kakinya. Memiliki visi yang jelas juga menggambarkan keahlian seorang Pirlo dalam mengam keputusan. Dan keputusan ini lah yang biasanya berhasil dikonversi menjadi peluang bahkan gol.

Sepanjang karirnya, Pirlo telah memenangkan Piala Dunia bersama Italia pada tahun 2006 dan masuk dalam Tim All-Star turnamen tersebut. Pirlo juga memenangkan enam gelar Serie A, dua gelar Liga Champions UEFA, dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A sebanyak tiga kali.

Kapanlagi.com - Bagi kalian yang suka dengan film bergenre perang, maka ada loh rekomendasi film perang terbaik sepanjang masa. Ya, film-film ini memiliki kisah perang yang menegangkan dan juga ada yang bisa bikin kalian nangis bombay loh KLovers. Rekomendasi film perang ini tentu bisa menjadi salah satu hiburan kalian.

Beberapa rekomendasi film perang ini bukan hanya film baru saja loh KLovers, ada banyak pula film lama dari tahun 79-an. Walaupun sedikit lama, namun film-film tersebut masih sangat keren untuk kalian tonton loh KLovers dan menjadi salah satu film perang terbaik.

Nah, bagi KLovers yang ingin mengetahui apa saja rekomendasi film perang terbaik. Maka berikut ini rekomendasi film perang sepanjang masa dengan kisah yang menegangkan dan penuh akan haru. Yuk langsung saja dicek KLovers.